Sebenarnya konsep representasi atau perwakilan politik cukup sederhana. Representasi "to make present again", artinya adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan wakil (yang dipilih) untuk menghadirkan suara, pandangan, dan opini publik (yang memilih) hadir dalam pembuatan kebijakan pemerintahan. proses representasi politik ini terjadi ketika wakil berusaha untuk membela, menyuarakan, dan menyalurkan kepentingan-kepentingan publik dalam arena politik.
Representasi Politik juga dapat diartikan sebagai penerjemahan preferensi-preferensi publik ke dalam kebijakan oleh pejabat-pejabat (wakil yang dipilih dan agensi-agensinya. sehingga terdapat relasi antara kepentingan warga negara dan political outcome, dalam mana penguasa bertindak untuk memenuhi kepentingan publik.
Dalam Stanford Encyclopedia of Philosophy yang berjudul Political Representation perspektif bagaimana hubungan antara wakil dan masyarakat yang diwakili sering timbul persoalan apakah seseorang tersebut sekedar sebagai seorang "utusan" ataukah sebagai seorang "wakil". Jika sebagai seorang utusan maka seorang utusan maka seorang angota dewan dengan sendirinya haruslah tunduk dari kehendak dari anggota kelompok yang mengutusnya. Sebaliknya jika seorang wakil, maka ia haruslah dapat memutuskan sendiri pertimbangan-pertimbangan penting yang dapat menimbulkan akibat-akibat tertentu bagi kelompok yang diwakili
Komponen-Komponen representasi Politik.
Komponen representasi politik terbagi menjadi emapat komponen pokok, yaitu.
- Pihak-pihak yang mewakili (wakil, organisasi, agen Negara, gerakan dll)
- Pihak-pihak yang diwakili (konstituen, klien, dsb)
- Sesuatu yang diwakilkan (opini, kepentingan, perspektif, dll)
- Setting atau konteks di mana aktivitas representasi berlangsung.
Permasalahan Penting Terkait Representasi Politik.
Setidaknya ada tiga masalah yang berhubungan dengan representasi politik, dimana masing-masing masalah mengidentifikasikan area masa depan penyelidikan representasi politik. Berikut adalah uraian masalah-masalah tersebut :
- Desain kelembagaan yang tepat untuk lembaga perwakilan dalam demokrasi. (berkaitan dengan berbagai konsep yang cukup rumit). Dalam perkembangannya sudah banyak perhatian yang dilakukan untuk membuat desain institusi representasi yang pas dalam demokrasi. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya atau bertambahnya Negara demokrasi, desain kelembagaan representasi cenderung lebih bervariasi. Sehingga terdapat berbagai perdebatan keuntungan dan kerugian dari design yang digunakan dalam representasi politik untuk mewakili warga Negara yang demokratis.warga Negara yang demokratis dapat terpinggirkan oleh lembaga perwakilan.
- Soal hubungan representasi dan demokrasi (bagaimanakah membawa beragam kepentingan atau pluralitas dapat disatukan agar lebih berlegitimasi). Kesulitan yang timbul karena satu orang mewakili banyak orang. Lembaga perwkilan dapat mencakup pendapat, perspektif dan kepentingan dari beberapa warga dengan mengorbankan beberapa pendapat, perspektif dan kepentingan orang yang terpinggirkan. Untuk itu reformasi perwakilan untuk mewakili kelompok yang terpinggirkan sering membuat penurunan respon perwakilan. Belum lagi representasi politik dengan mereka yang tidak memiliki kemauan. Sehingga terdapat bias perwakilan politik.
- Secara historis representasi bertentangan dengan demokrasi (menekankan pada demokrasi langsung). Sebaliknya sekarang semuanya setuju bahwa lembaga-lembaga politik yang representative. sehingga metode bagaimana pemilihan pejabat publik sangat penting untuk memahami apa yang membuat perwakilan pemerintah demokratis.
terima kasih atas ilmunya, representasi politik..yah sangat berguna bagi saya :)
ReplyDelete